Ingin Investasi Reksadana? Pahami Ini Terlebih Dahulu!
Ingin Investasi Reksadana? Pahami Ini Terlebih Dahulu! 
Ingin Investasi Reksadana? Pahami Ini Terlebih Dahulu! - Salah satu dari sekian banyak jenis investasi yang populer digunakan di Indonesia seperti investasi emas dan investasi saham adalah investasi reksadana. Beberapa dari Anda mungkin familiar dengan istilah ini, ada juga yang tidak. 

Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi investor yang ingin berinvestasi, memiliki modal tetapi hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Hal ini juga membuka peluang bagi investor lokal untuk tentunya berinvestasi di pasar nasional. Pada kesempatan kali ini tentunya kita akan membahas apa itu investasi reksa dana secara lengkap.

Pengertian Reksa Dana

Siapa sangka reksa dana merupakan istilah yang diambil dari bahasa Jawa Kuno? Ternyata reksa dana diambil dari bahasa jawa kuno yang artinya 'Menyimpan Dana'. Dan Anda tidak perlu khawatir, karena reksa dana telah diawasi dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Itu sebabnya reksa dana akan aman digunakan oleh investor pemula yang ingin belajar tentang investasi.

Baca : Apa itu Reksa Dana

Sistem Reksa Dana

Bagi pemula tentunya merasa bingung karena belum mengetahui sistem yang ada di reksa dana. Reksa dana dalam masyarakat dikenal dengan istilah 'Reksa Dana' atau yang berarti dana kolektif.

Secara lebih sederhana, reksa dana merupakan wadah bagi masyarakat untuk menghimpun dana kolektif yang nantinya akan dikelola dalam berbagai bentuk, seperti saham, deposito, hingga obligasi dan surat berharga lainnya yang telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Memahami Jenis-Jenis Reksa Dana

Jika sudah memahami pengertian reksadana, maka cara berinvestasi reksa dana selanjutnya adalah dengan memahami jenis-jenis reksa dana. Ada beberapa jenis reksa dana yang bisa Anda pilih, antara lain:

1. Reksa Dana Pasar Uang

Bagi pemula, reksa dana jenis ini dinilai lebih aman. Nantinya, semua uang itu akan ditempatkan di deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan di obligasi. Reksa dana ini memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun. Namun dengan keunggulan yang cenderung aman, sebenarnya reksa dana jenis ini memiliki keunggulan yang relatif kecil.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Jenis berikutnya adalah reksa dana pendapatan tetap. Sistemnya, dana akan dialokasikan ke obligasi minimal 80%. Keuntungannya adalah keuntungan yang akan diperoleh juga akan tinggi, hingga lebih dari 10% per tahun.

Baca :  Cara Menghitung Prediksi Penghasilan dari TikTok

3. Reksa dana campuran

Reksa dana selanjutnya adalah reksa dana campuran. Pada reksa dana jenis ini digunakan aturan yang terdapat pada jenis reksa dana sebelumnya. Namun, reksa dana jenis ini memiliki risiko yang tinggi, namun juga akan memberikan keuntungan yang luar biasa jika berhasil.

4. Reksa Dana Proteksi

Jenis selanjutnya adalah reksa dana proteksi. Sesuai dengan namanya, reksa dana jenis ini akan menempatkan sebagian dananya pada obligasi yang dapat memberikan perlindungan. Reksa dana jenis ini memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan reksa dana saham dan reksa dana campuran.

5. Reksa Dana Indeks

Reksa dana jenis ini hampir sama dengan reksa dana saham. Ini karena instrumen yang bisa diperdagangkan di bursa disebut ITF dan harganya juga bisa berfluktuasi seperti saham.

Cara Berinvestasi di Reksa Dana

Pilih Platform Investasi

Cara pertama untuk berinvestasi di reksa dana adalah dengan memilih platform investasi. Sebelum Anda mulai berinvestasi, Anda perlu memutuskan platform investasi reksa dana mana yang ingin Anda gunakan. Sebagai rekomendasi, Anda bisa memilih platform reksa dana online yang menjual berbagai produk reksa dana dari banyak manajer investasi.

Baca :  Investasi terbaik di tahun 2022

Tentukan Periode Investasi

Cara berinvestasi yang kedua adalah dengan menentukan jangka waktu investasi Anda. Jika Anda memilih investasi dengan jangka waktu kurang dari satu tahun, sebaiknya pilih reksa dana pasar uang. Jika Anda memilih investasi 1-3 tahun, Anda bisa memilih reksa dana pendapatan tetap. Untuk jangka waktu 3-5 tahun, Anda bisa memilih reksa dana campuran. Dan jika Anda menginginkan investasi jangka panjang yang lebih dari 5 tahun, akan lebih baik memilih reksa dana saham.

Pastikan Produk Reksa Dana Memiliki Izin OJK

Izin ini memiliki banyak syarat dan bersifat mutlak, sehingga dapat dipercaya.  Anda harus mengkonfirmasi terlebih dahulu produk reksa dana dan manajer investasi yang Anda inginkan. Pengecekan izin ini juga sebagai tindakan preventif agar Anda tidak tertipu dengan bentuk-bentuk investasi yang curang.

Memahami Prospektus Reksa Dana

Anda akan mendapatkan banyak informasi bermanfaat tentang reksa dana, mulai dari perizinan, manajer investasi, kebijakan investasi, biaya investasi, hingga tata cara jual beli reksa dana. Membaca dan memahami prospektus adalah wajib dan mutlak.

Namun, jika Anda telah berinvestasi, tetapi tidak memahami isi prospektus, Anda harus segera mengaksesnya. Memahami prospektus akan menjadi penting dan krusial dan investasi yang Anda lakukan. Dengan memahami prospektus, Anda dapat berinvestasi dengan rasa aman dan nyaman.

Keuntungan Investasi Reksadana

Setoran Awal Minimum Sangat Rendah

Seiring dengan bertambahnya jumlah agen penjual reksa dana dan semakin canggihnya teknologi, modal awal minimum untuk membeli unit reksa dana juga semakin berkurang. Saat ini, kita bisa jual beli reksa dana 24 jam, 7 hari seminggu melalui Bukalapak, Tokopedia, dan OVO dengan modal minimal Rp 10.000! Sebagai perbandingan, penyertaan modal awal paling rendah pada saham adalah Rp100.000, sedangkan pembukaan deposito berjangka membutuhkan dana beberapa juta rupiah.

Baca : Cara Menanggulangi Inflasi, Jenis dan Dampak Inflasi

Tidak perlu pusing dengan analisa sendiri

Bagi sebagian besar investor pemula, menganalisis dan memantau kondisi pasar adalah hal yang paling rumit. Nah, jika Anda salah satunya, maka ketahuilah bahwa reksa dana bisa menjadi solusinya.

Pengelolaan Reksa Dana sepenuhnya ditanggung oleh Manajer Investasi yang bersertifikat dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian, selama Anda dapat memilih Manajer Investasi dengan rekam jejak kinerja yang baik dan reputasi tinggi, maka berinvestasi akan semudah menyetor dan kemudian berjalan-jalan hingga tiba saatnya untuk menariknya.

Risiko Reksa Dana Relatif Rendah

Pada setiap produk reksa dana, Manajer Investasi akan mengalokasikan dananya pada berbagai instrumen investasi yang dikelola dengan rasio Risk/Reward. Misalnya reksa dana saham, tidak akan digunakan untuk mengakumulasi saham dari satu emiten saja, tetapi dari banyak emiten atau bahkan dari banyak sektor. Diversifikasi tersebut dapat mengurangi risiko investasi seminimal mungkin, sekaligus mengoptimalkan potensi keuntungan reksa dana.

Di sisi lain, biaya pembelian, peralihan, dan penjualan reksa dana relatif rendah, berkisar antara 0 hingga 5 persen. Selama kita merencanakan investasi kita dengan baik dan tidak terburu-buru untuk menarik reksa dana yang telah dibuka, maka keuntungan akan berlipat di masa depan.

Demikian pembahasan mengenai investasi reksadana yang harus Anda pahami, semoga artikel

ini bermanfaat.

Post a Comment

POPULAR POST